==================welcome===================

Kamis, 23 Desember 2010

Task Ilkom

1. TUGAS ALGORITMA DAN STRIKTUR DATA
    (DIKUMPULKAN SENIN 27 DESEMBER 2010)


   A. BUAT PENCARIAN DATA BARANG BERDASARKAN NAMA BARANG DENGAN MENAMPILKAN DETAIL BARANG
   B. CARI DATA MINIMAL DAN MAXIMAL DARI HARGA BARANG DENGAN MENAMPILAKAN  DETAIL BARANG
  C. BUAT PENGURUTAN DATA BARANG TERMAHAL (DESSENDING) DAN DARI YANG TERMURAH (ASSENDING


2. TUGAS PENGANTAR TI
     DIKUMPULKAN RABU 29 DESEMBER 2010

     A. sebutkan komponen pembentuk jaringan

     B. jelaskan macam kabel (twisted pair, fiber optic, coaxial), perbedaan dari ketiganya

     C. fungsi dari perangkat interkoneksi
          (hub,bridge,switch,router)

Download Area

Harajuku vs Emo

Mungkin udah banyak diantara kita yang tau ama 2 trend ini,,
Emo nih slah satu trend yang cukup populer di west Countries,, banyak juga band2 yang menggunakan trend Emo sebagai aliran mereka,, contohnya saosin and alesana,, Emo biasanya disimbolkan dengan kata2 “I Give My Heart To You”,, “Leave Me Alone” And “Thanks For Broken My Heart”.. Sebahagian orang menilai Emo itu kaum2 pesimis and g’ punya semangat hidup,, tapi ada juga yang menilai Emo itu keren,, kalem and cool,, kita ambil tengahnya aja ya.. Emo disimbolkan dengan kesendirian,, hitam,, penolakan dan hal2 lainnya sebahagian Emo juga disimbolkan dengan darah,, kalo yang atu ini aq kurang setuju.. coolnya Emo boleh ditiru tapi pesimisnya jangan ya! ^_^
Kalo ngomongin Harajuku pasti langsung teringat kata “JEPANG”,, hahaha,, nih trend paling populer dikalangan remaja and artis2 di jepang,, Harajuku identik dengan full collor,, baju2 yang ribet,, rambut dicat warna – warni.. mungkin bisa dibilang Harajuku kebalikan dari Emo,, Harajuku juga identik Ceria,, Over Optimis ampe ada yang bilang norak,, gw juga pusing,, gimana ya cara bikin baju kaya gitu,, Jepang yang di anggap negara fasion paling pas dengan pola2 Harajuku,, Remaja laki-laki Harajuku ntu diibaratkan Ganteng tapi cantik,, hahaha pusing juga ya,, band2 jepang yang pake gaya Harajuku banyak juga contohnya Laruku And The Yellow Monkey,, kalo mo berpakaian Harajuku keren tapi jangan over kali ya! ^_^
Semuanya kembali kekita,, tapi inget kita ambil baiknya aja,, kalo diera globalisasi sekarang ini kita masih memepertahankan sikap acuh and g’ peduli kita bisa ketinggalan jamanlah,, kalo Emo and Harajuku Digabungkan Mungkin keren kali ya?? Hahaha. ^_^

sumber : http://sabririyanadiputra.wordpress.com/

Link Link buat Download Lagu Gazette ^^ .

.The Gazette - Shiver
Download ( http://www.4shared.com/audio/GQr9voVG/The_Gazette_-_Shiver_Full_Vers.html )

The Gazette - Regret
Download ( http://www.4shared.com/audio/d0SIj3pY/the_gazette_-_REGRET.html  )

The Gazette - Before I Decay
Download ( http://www.4shared.com/audio/DNY5e9kp/the_GazettE_-_Before_I_Decay_F.html )

Top 20 Japanese Band

  1. The Gazette. Lagu pertama yang saya denger dari The Gazette (yang dulu namanya Gazette ガゼット saja) adalah Zetsu, dimana dalam PV, Uruha(gt) dengan kostum ‘sexy’ bermain gitar dengan melodi yang menurut saya ‘indah’.Dari situ saya mulai berminat melihat PV-PVnya yang lain. Cukup kaget juga dengan perkembangan The Gazette yang sekarang. Denger-denger Ruki(vo) sudah berhenti merokok, pantas saja vocalnya kian berkembang, lebih konstan, lebih berkarakter. The Gazette saya rasa tidak terlalu lama ber-indie. Meski sedikit shock dengan album Stacked Rubbish(2007), namun setelah single Guren saya dengar, saya rasa The Gazette sudah menemukan jati diri mereka sebagai band mayor.
    Vocal Ruki yang ga ada matinya, permainan gitar Aoi yang sugoi, permainan gitar Uruha yang melodius, bassnya Reita yang mendegum, serta drummingnya Kai yang fast, konstan, dan energik merupakan perpaduan yang pas buat band satu ini. I hope The Gazette will not broke. Gaze Rock is not Dead!
  2. Dir en Grey.Mengapa Dir en Grey jadi yang kedua? Meski lebih expert dari The Gazette, saya jadikan yang kedua
    dir en grey
    dir en grey
    karena terkadang telinga saya sakit mendengar lagu mereka^^’. Tapi bener, Dir en Grey ga ada matinya. Meski berkali-kali Kyo(vo) masuk rumah sakit karena masalah tenggorokan, dia tetap bisa bangkit lagi.
    Banyak hal yang bisa dibanggakan dari Diru. Mereka juga pernah menjadi nominasi di MTV music award. Toshiya(ba) merupakan bassis kebanggaan Jepang. Bagaimana enggak, dia bisa memainkan accord yang rumit dan cepat dengan baik(meskipun pernah terlihat di suatu video sesungguhnya dia merasa tersiksa, jadi jangan terlalu memaksakan Totchi-kun^^).
    Die(gt) juga Kaoru(gt) sempat dijadikan ikon gitar merk ESP dan dibuatkan gitar dengan seri khusus. Sinya, drummer terseru yang saya ketahui. Walau first impressionnya terlihat feminime, lain jika ia sudah berada di belakang drumsetnya, energi yang ga terkalahkan.
  3. L’Arc en Ciel. Band j-rock pertama yang saya sukai. Laruku tanpa sadar merosot jadi peringkat ketiga^^’. Alasannya sich cuma karna lama-lama lagunya terasa membosankan. Walaupun begitu, Laruku masih favorit saya.Wah kalau Laruku bubar sudah pasti jadi band legendaris yang bertahan lebih dari 10 tahun, kejadian yang langka banget. Tapi mungkin bagi kebanyakan fans berharap Laruku tidak pernah bubar dan terus nge-band sampai tua, tapi ga bisa gitu juga ya!?^^ Manusia memang terbatas tapi karyanya kan pasti abadi. The great band that I had seen. Laruku ini udah langganan manggung di Tokyo Dome (cuma artis-artis beken yang bisa manggung di sini), bahkan bisa bolak balik Tokyo Dome kalo mau (berarti tukang bersih-bersih di Tokyo Dome hebat juga ya bisa keluar-masuk Tokyo Dome^^).
    Sedikit kecewa dengan album kiss, tapi terobati dengan lagu Black Rose, Link, dan Day break’s bell. Vocal Hyde juga ga ada matinya. Sukses terus deh buat Laruku!
  4. Kagrra.Gara-gara band ini nih saya mulai merasakan keindahan bunyi Koto
    kagrra
    kagrra
    (alat musik tradisional Jepang) bukan sekedar alat musik kuno. Di tengah band-band yang musiknya condong beraroma west, Kagrra berhasil mempertahankan konteks budaya tradisionalnya sebagai musik yang diakui dunia.
    Mudah-mudahan mereka terus bertahan dengan kekhasannya tersebut. Sedikit kecewa dengan album Core. Mungkin karena mereka sudah mayor dan melepas visualkei orientalnya, unsur budayanya terasa sedikit berkurang. Meski begitu, mereka sesungguhnya tidak melepas unsur budaya tersebut . Saya menantikan album-album selanjutnya akan berkembang lebih baik dari sebelumnya.
  5. Merry.Ini band eruguro yang jadi favorite saya. Menurut
    merii
    merii
    saya band ini cukup unik. Vocalnya khas, lagunya simple, tetapi maknanya kuat. Lagu Merry yang jadi favorit saya itu Kubitsuri Rondo. Merry mybest eruguro band lah.
  6. Cellt.Wah ada juga band yang masih indie jadi the best^^’. Sekarang Cellt sedang jadi favorit saya. Vocalnya bisa dibilang aneh, tapi lagunya asik-asik lho! Kya~ Kokoro, best personil deh.
  7. Versailles.Band ini mengingatkan saya pada masa-masa Lareine. Secara vocalistnya Kamijo gitu^^. Tapi saya merasakan banyak perbedaan dibanding Larene dulu.Ga salah deh Hizaki yang jadi Gitarisnya. Wajahnya amat menipu c . . super bishounen.
  8. Danger Gang. This is the J-Rock girl band. Favorit saya karena tidak ada band cewe sebagus ini (saya rasa). Vocalnya juga cukup unik. Jangan kaget mengetahui fakta ini, karena saya akui mulanya saya juga tidak yakin bahwa mereka cewe semua (yang kelihatan cewe cuma Rei, drummernya doank) meski sudah lihat PVnya. Danger Gang TOP deh!
  9. Girugamesh.Yosh! Girugamesh jadi favorit saya karena lagu-lagunya yang keren. Pertama download lagunya, saya cuma asal-asalan memilih judul, tapi berkali-kali
    cellt
    cellt
    juga lagu yang saya download tidak mengecewakan. Kalo ada yang jual albumnya di Indonesia, saya belilah.^^
  10. 12012.Awalnya saya mengira band ini akan mirip The Gazette (mungkin karena Wataru sang vocalisnya mirip Ruki). Namun saya harus belajar kalau saya salah^^. Setelah 12012 jadi mayor, saya mulai mengerti perbedaannya yang jauh dari The Gazette. Terlepas dari adanya beberapa lagu yang nadanya hampir mirip, 12012 is Great.  <div class="fullpost">
    </div>
  11. Antic Cafe. Sedikit kecewa setelah Bou mengundurkan diri (he’s my best guitarist). Tapi akhirnya saya mulai berlapang dada (walaupun AnCafe is not AnCafe without Bou). AnCafe pun akhirnya menambahkan 2 personil baru, yaitu Takuya dan Yuuki. Saya rasa permainan musik mereka cocok untuk AnCafe. However, AnCafe is my favorite oshare kei band.
  12. Dio~Distraught OverLord. Para personilnya bukan orang baru di dunia Visual Kei. Saya rasa itu yang membuat band mereka sudah terlihat matang walaupun masih berstatus indie. Suara falsetto Mikaru langsung membuat saya jatuh hati pada band yang satu ini.
  13. Shoujo Lolita 23Q. Band oshare kedua setelah AnCafe yang saya sukai. Lagu-lagunya selalu bisa saya nikmati kapan saja.
  14. Hizaki Grace Project. Satu-satunya side project yang jadi the best di sini. Selain
    versailles
    versailles
    karena Hizaki (lagi)jadi gitarisnya, juga karena ada Juka sebagai vocalist, kyaa~
    Mengingatkan saya dengan moi dix mois waktu pertama terbentuk. Walaupun cuma side project, Hizaki Grace Project tidaklah sama dengan Juka ataupun Versailles. Sebagai side project, band ini pantas diacungi jempol^^b
  15. Vidoll.Walaupun sekarang-sekarang lagunya jadi pada mellow,saya suka sekali dengan Vidoll. Jui dengan suara velvetnya mampu membuat saya merasakan aura berbeda Vidoll dibandingkan band lainnya. Selain itu saya suka sekali interlude dengan gitar solo khas Vidoll.
  16. SUG.Saya tidak perlu mengungkapkan alasan, yang pasti saya merekomondasikan siapa saja untuk mendengar lagu-lagunya.^^’
  17. Mucc.Banyak perubahan yang terjadi ketika band ini beranjak
    danger gang
    danger gang
    mayor. Saya agak kehilangan mucc yang dulu lagu-lagunya dapat dinikmati untuk ber-headbang secara gila-gilaan. Tapi Tatsurou(vo) masih secara gila-gilaan mengerjai Yuke(ba) atau personil band lainnya.^_^
  18. Screw.Saat mendengar lagunya yang berjudul Vegas alirannya terasa gazette indie banget. Over all, music srew pantas untuk dinikmati.
  19. V(neu).Band oshare kei ketiga yang saya sukai. Belakangan ini saya jadi suka dengan oshare kei. Lagunya catchi dan membuat saya fun.
  20. Megamasso.Sebagai fans Ryouhei (ex.Ayabie), saya mengikuti Ryouhei setelah pindah dari Ayabie hingga nyampe ke Megamasso. Semula karena senang dengan Ryouheinya saja, tapi ga salah Ryouhei jadi leader karena selalu bisa membentuk band yang bagus. ^^

Apa Itu Visual Kei ?

Visual Kei  merupakan penggabungan dari kata Visual(bahasa Inggris), dan Kei(bahasa Jepang) yang mempunyai arti ‘gaya’. Jika komunitas Punk berasal dari London, maka Visual kei berasal dari Jepang. Visual Kei (ヴィジュアル系 bijuaru kei?) mengacu pada sebuah gerakan dalam J-Rock yang populer pada sekitar tahun 1990-an. Gerakan ini ditandai dengan band yang mengenakan kostum dramatis dan imej visual untuk memperoleh perhatian. Di Jepang, penggemar band Visual Kei sebagian besar hampir selalu terdiri dari gadis remaja dan dipasarkan secara luas dalam bentuk merchandise anggota band itu sendiri. Di negara-negara lain, perbandingannya kecil secara kuantitas antara penganut Visual Kei kira-kira keseluruhan antara remaja putra dan putri.
Anggota band Visual Kei sering memakai make up yang mencolok, dengan gaya potongan rambut yang dramatis, yang mengingatkan pada “pita rambut” tahun 1980-an dan memakai kostum yang sangat rumit. Walaupun sebagian besar musisi adalah laki-laki. Anggota band sering bermake up dan memakai pakaian yang dapat dianggap sebagai feminin atau androgynous. Pada akhirnya sebagian band kembali pada image warna – warni dan fantastik yang populer sekitar 5 tahun lalu yang diinspirasi game RPG dan anime. Daya tarik kostum pada fans adalah dengan ditunjukkan oleh para gadis yang berpakaian cosplay sebagai anggota band favorit mereka, secara terpisah pada konser di Jepang, di Amerika pada acara-acara anime.
Band visual kei yang diartikan sebagai yang utama dari gaya visual, tidak mengacu pada jenis musik tertentu. Mereka sebagian memainkan musik rock, hard rock seperti Luna Sea, Dir en Grey, Penicillin, Due'le Quartz, Plastic Tree, musik gothic dan neoclassic seperti Malice Mizer, Moi Dix Mois, Rentrer en Soi, D'espairs Ray dan Phantasmagoria, Light Rock dan Pop seperti L'Arc~en~Ciel, Glay, Shazna dan musik heavy metal dan Ballad seperti X Japan, Loudness, Buck- Tick, Sex Machine Gun, selain itu musik industrial, punk, dan techno kadang - kadang juga masuk ke dalamnya. Dengan mengambil genre dalam arti yang luas, sebagian besar memutuskan memainkan beberapa jenis musik rock.
Pengamat barat seringkali kebingungan dalam membedakan Visual Kei Band dengan Band Gothic karena kadang-kadang penampilannya yang mirip dalam bermake up dan berpakaian, tetapi sebagian gothic Jepang tidak bisa memasukkan visual Kei menjadi Gothic, dan disana ada persilangan budaya kecil antara Visual Kei Jepang dan Gothic Jepang diluar model gothic lolita, yang mana dipengaruhi oleh subbudaya gothic.
Secara luas gerakan ini telah dimulai oleh X Japan pada tahun 1980-an, yang mengangkat tren
dari pemanfaatan visual shock untuk memperoleh pengakuan dalam kancah musik independen.
Sejarah:
Sejarah yang “melahirkan” adanya Visual Kei sebenarnya bermula saat Jepang mengalami perubahan besar-besaran usai Perang Dunia II. Saat itu ada suatu komunitas yang ‘terbuang’ dari masyarakat. Komunitas ini tidak hanya berbicara melalui mulut dan tulisan, tapi juga lewat penampilan. Komunitas yang mayoritas terdiri dari kaum adam itu tampil dengan mengenakan berbagai macam aksesoris dan berdandan maupun berperilaku layaknya perempuan. Lewat apa yang mereka pakai, mereka berbicara tentang segala hal. Mulai dari politik, segala under pressure, hingga masalah-masalah psikologis. Namun seiring dengan perubahan zaman, komunitas ini perlahan-lahan mengalami “mati suri” hal ini dikarenakan banyak orang Jepang yang lebih memilih bunuh diri untuk menyelesaikan masalah, daripada tenggelam dalam penderitaannya sendiri.

Sejarah Harajuku Style


Harajuku (原宿?) adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Kuil Meiji, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dōri), department store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat.

Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku. Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku. Selain itu, anak-anak sekolah dari berbagai pelosok di Jepang sering memasukkan Harajuku sebagai tujuan studi wisata sewaktu berkunjung ke Tokyo.

Sebetulnya sebutan "Harajuku" hanya digunakan untuk kawasan di sebelah utara Omotesando. Onden adalah nama kawasan di sebelah selatan Omotesando, namun nama tersebut tidak populer dan ikut disebut Harajuku.


SEJARAH
Sebelum zaman Edo, Harajuku merupakan salah satu kota penginapan (juku) bagi orang yang bepergian melalui rute Jalan Utama Kamakura. Tokugawa Ieyasu menghadiahkan penguasaan Harajuku kepada ninja dari Provinsi Iga yang membantunya melarikan diri dari Sakai setelah terjadi Insiden Honnōji.

Di zaman Edo, kelompok ninja dari Iga mendirikan markas di Harajuku untuk melindungi kota Edo karena letaknya yang strategis di bagian selatan Jalan Utama Kōshū. Selain ninja, samurai kelas Bakushin juga memilih untuk bertempat tinggal di Harajuku. Petani menanam padi di daerah tepi Sungai Shibuya, dan menggunakan kincir air untuk menggiling padi atau membuat tepung.

Di zaman Meiji, Harajuku dibangun sebagai kawasan penting yang menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya. Pada tahun 1906, Stasiun JR Harajuku dibuka sebagai bagian dari perluasan jalur kereta api Yamanote. Setelah itu, Omotesando (jalan utama ke kuil) dibangun pada tahun 1919 setelah Kuil Meiji didirikan.

Setelah dibukanya berbagai department store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi pusat busana. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang setelah diliput majalah fesyen seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no.

Sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai karena orang ingin melihat Takenoko-zoku yang berdandan aneh dan menari di jalanan. Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda. Setelah Harajuku makin ramai, butik yang menjual barang dari merek-merek terkenal mulai bermunculan di Omotesando sekitar tahun 1990-an.

sumber : http://www.japanesia.org

Most Visited